JAKARTA - Bangsa Indonesia hendaknya jangan membuat masalah Suku Agama dan Ras (SARA) sebagai isu politik kepada kedua capres, sebab Ibunda dan ketiga adik Prabowo Subianto adalah Kristen/Katolik.
"Maka jangan serang Jokowi mempunyai nama baptis Herbertus, sebab hal itu tidak benar. Ayah dan Ibunda Jokowi, Jokowi-Iriana dan anak-anaknya, sudah naik haji," kata Pendeta Diben Elabi, Ketua Relawan Papua for Jokowi President (RP4JP) di Bundaran HI, Minggu (25/1).
"Sebagai seorang pendeta saya bersaksi, agama Jokowi sekeluarga sejak dari kakeknya adalah Islam. Dan sepengetahuan saya, Ibunda dan ketiga adik Prabowo adalah Kristen/Katolik. Mestikah bangsa ini kita rusak dengan isu SARA?" ujar Diben.
Pendeta Diben mengatakan, jika Prabowo ditanya apakah benar Ibunda dan ketiga adiknya adalah Kristen/Katolik, Prabowo pasti tidak membantah. Sewbagai seorang kesatria, Prabowo akan menjawab dengan benar. Terlepas dari itu, isu agama bukanlah isu yang elegan.
"Kami Relawan Jokowi, sama sekali tidak pernah menyerang Prabowo dengan isu SARA. Bukan kami tidak tahu, tetapi karena kami sadar, berbeda pilihan dan pendapat bukan mensahkan serangan berbau SARA. Serangan SARA adalah pengecut dan perusak bangsa," tandasnya.
Pada bagian lain Diben mengungkapkan, pertemuan sejumlah suku dari semua kabupaten di Jayapura Sabtu (24/5) dari pagi hingga malam, telah secara bulat mendukung Jokowi-JK. Tidak ada keraguan, Papua yang cinta damai, menolak tangan berlunur darah untuk masuk Papua.
"Demi kebutuhan bangsa ini, masyarakat Papua mengimbau Prabowo agar jangan kampanye ke Papua. Masyarakat Papua tidak bisa lupa bagaimana rakyat Mapenduma ditembaki dari udara," katanya.
Seluruh kawasan pegunungan di Papua, yang selama ini memilih secara noken (Kepala Desa mewakili rakyat untuk mencoblos sesuai jumlah warga), telah secara bulat mendukung Jokowi. "Bahkan, sekarang ini saja masyarakat Papua sudah menganggap Jokowi telah menjadi Presiden RI," katanya. (if)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.