Jakarta - beritalima.com, Meski tak dihadiri anggota fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), beberapa komisi di DPR seminggu ini tetap bekerja dengan menggelar rapat-rapat dan seolah tak hirau dengan konflik internal yang ada.
Anggota Fraksi Hanura yang juga telah diangkat sebagai Wakil Ketua DPR sementara alias 'tandingan' Dossy Iskandar, menilai rapat-rapat yang digelar kubu Koalisi Merah Putih (KMP) itu sebagai rapat abal-abal.
"Nggak bisa, nggak ngerti aturan mereka. Pertama, kita anggap pimpinan sudah tidak ada dengan mosi tidak percaya, maka pembentukan komisi juga tidak ada. Mau kerja dari mana? Baca tatib. Kalau cuma rapat abal-abal ya bisa saja," kata Dossy saat berbincang dengan wartawan, Kamis (6/10/2014).
Dossy mengatakan, dalam jumlah fraksi saja tidak kuorum untuk menggelar rapat karena hanya ada 5 fraksi. Soal klaim PPP yang masuk hitungan KMP karena diketok wakil ketua DPR Agus Hermanto saat paripurna Selasa (28/10) lalu, dianggap kesalahan pimpinan DPR.
"Kenapa tidak kedepankan musyawarah mufakat? Masa dia nggak baca aturan. Pimpinan itu kan harus ambil inisiatif dengan adil. Begitu ada kekacauan di paripurna, harusnya dihentikan dulu, diskors, dan kasih kesempatan didamaikan bukan diadu," kritiknya.
"Nggak bisa diketok ketika dalam forum diajukan dua kepengurusan PPP yang sama, padahal PPP Romi sudah punya surat Menkum HAM. Kenapa tidak dihentikan dulu rapatnya. Ini merusak demokrasi dan melanggar prinsip keadilan," imbuh Sekjen Hanura itu.
Atas gaya pimpinan DPR saat itu, di mana paripurna menjadi sangat ricuh karena diwarnai insiden banting meja, sebanyak 5 fraksi yang tergabung dalam KIH melayangkan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR (ti)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.